Monday, September 26, 2016
KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah penting untuk memahami dan menghayati tentang kewujudan kerajaan-kerajaan melayu di tanah air suatu ketika dulu. Pemahaman ini dapat melahirkan kesedaran tentang wujudnya satu ketamadunan melayu yang tinggi pada zaman dahulu. Oleh itu harapan kami kepada generasi masa kini ialah menghayati dan menghargai sejarah Negara dan seterusnya mengukuhkan jati diri terhadap tanah air. Fenomena ini juga menjadikan tamudan Malaysia hari ini padat dengan gabungan asimilasi dan sikritisme berbagai-bagai budaya yang membentuk budaya Malaysia yang unggul. Sebagai warganegara , kita perlu mengetahui asal usul bangsa sendiri dengan pengetahuan ini maka akan dapat melahirkan warganegara yang sayang akan Negara dan tidak mudah lupa diri apabila berada di Negara orang. kami cadangkan supaya pelajar-pelajar di Malaysia menittikberatkan hal yang berkaitan dengan sejarah-sejarah Malaysia agar dapat mengenang jasa-jasa pahlawan Negara yang sanggup berkorban untuk mempertahankan tanah air daripada dijajah.
RUJUKAN
LINK
- Buku pengajian malaysia , dikarang oleh Dr.Mardiana Nordin dan Hasnah Hussin . Diterbitkan pada 01 Mei 2014.
PENGAJARAN DAN KESAN
PENGAJARAN
Pengajaranyang boleh diambil daripada kesan penjajahan Poortugis di Melaka adalah kita sebagai rakyat Malaysia yang telah merdeka haruslah menjaga sendiri kemerekaan tanah air dengan mempertahankan negara kita apabila diserang oleh kuasa asing seperti yang dilakukan oleh tokoh tempatan apabila Portugis menyerang Melaka . Selain itu , sebagai rakyat Malaysia , kita harus menjaga silaturrahim antara kita dan tidak bergaduh atau berebut akan harta sesama kita hingga menyebabkan kita dijajah seperti yang berlaku di Melaka kerana para pemerintahnya yang penting akan harta hingga negeri sendiri tergadai . Akhir sekali , sebagai rakyat Malaysia yang mempunyai berbilang bangsa , kita haruslah mempunyai sifat perpaduan dan kenegaraan dengan saling bantu membantu tanpa mengira bangsa , agama atau warna kulit.
KESAN
Kesan daripada penjajahan Portugis kepada Malaysia ialah pemimpin lebih berhati-hati dengan campur tangan negara asing dalam pentadbir dengan tidak mudah tertipu dengan helah orang asing . Selain itu , pemimpin juga telah mentadbir dengan telus dan tidak membiarkan harta mengaburi mata mereka hingga menyebabkan negara dijajah semula . Di samping itu , rakyat Malaysia telah bersatu padu dan saling tolong menolong antara satu sama lain agar negara mereka tidak dijajah semula . Akhir sekali , Malaysia telah mula melakukan hubungan diplomatik dengan negara lain agar keselamatan lebih terjaga dan jika berlaku bencana , kita dapat salin tolong meolong negara yang dalam kesusahan .
ISU BERKAITAN PORTUGAL
PORTUGIS BANGSA IMPERIALISME YANG HAMPIR BANGKRUT
Portugis sebuah bangsa imperialis yang berhasil di awal abad ke 15 dan 16 dengan menaklukkan beberapa negara di Afrika, Amerika Selatan dan Asia. Ketika itu Portugal dianggap antara negara kuat di Eropa dengan menguasai jalan perdagangan ke timur. Portugal yang terletak di Semenanjung Iberia telah melakukan ekspedisi penaklukan seawal tahun 1415 dan negara-negara di Asia Tenggara mulai terasa kehadiran imperialis Portugis sejak tahun 1498 di Calicut, India. Vasco Da Gama adalah tokoh yang paling bertanggung jawab dalam misi penaklukan di timur dan tidak heran tokoh ini menjadi orang yang terkenal di Portugal sampai ke hari ini. Ada banyak nama tempat dan jembatan menggunakan nama Vasco Da Gama. Portugis telah menjadi Goa di India sebagai basis untuk usaha penaklukan ke Asia Tenggara. Melaka yang ketika itu menjadi pusat perdagangan rempah yang penting telah jatuh ke tangan tentara Portugis yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque pada tahun 1511. Kemudian Portugis melanjutkan misi penaklukan ke kepualuan rempah di Maluku pada tahun 1512 dan Ambon pada tahun 1514 dan seterusnya ke Macau. Efek penaklukan ini masih ada dalam bentuk monumen, budaya dan bahasa. Untuk menyambut 500 tahun kesuksesan misi penaklukan oleh bangsa Portugis, sebuah monumen yang disebut Discoveries Monument telah didirikan di tepi Sungai Tagus di Lisbon. Baru-baru ini saya berkesempatan bepergian ke Portugal dimulai daerah paling selatan yaitu Algarve kemudian ke ibu kota Lisbon dan seterusnya ke Porto di utara. Perjalanan yang memakan waktu selama 8 hari ini banyak memberikan pengalaman yang berharga dan memahami citra masyarakat lokal. Perjalanan dengan kereta dari Faro di wilayah Argarve ke Lisbon saya dapat melihat tanah yang gersang dan berbatu disepanjang perjalanan. Portugal adalah sebuah negara yang tidak subur untuk pertanian dan mungkin itu adalah antara alasan mereka menjajah negara yang subur. Selain melihat jejak-jejak sejarah bangsa di negara imperialis ini Portugal adalah antara negara Eropa yang patut dikunjungi. Kota Lisbon adalah kota yang menarik dan dia terdaftar sebagai 'Europe's most underrated city'. Lisbon bukan menjadi tujuan populer untuk kebanyakan wisatawan asing karena masalah 'connecting flight' dan kurang promosi. Jika dibandingkan dengan Barcelona di Spanyol, Lisbon berada di kelas yang tersendiri dan lebih unik. Kota Lisbon yang terletak di pesisir Laut Atlantik merupakan kota terbesar di Portugal dengan populasi penduduknya hampir 3 juta jiwa. Berjalan-jalan di kota Lisbon, kita akan dapat melihat berbagai monumen besar dan hebat didirikan. Semuanya untuk mengenang kejayaan masa silam kehebatan bangsa Portugis. Itu hanya nostalgia lampau tetapi sekarang ekonomi Portugal berada pada tingkat kritikal sama seperti yang di alami oleh Republik Irlandia, Greece, Spanyol dan Italia. Pada bulan April yang lalu, Portugal telah meminjam 80 miliar Euro dari IMF dan Uni Eropa untuk menangani krisis ekonomi yang mereka hadapi. Ketika kunjungan saya ke sana, saya dapat merasakan kondisi ekonomi negara yang tidak menentu. Ternyata kegemilangan masa lalu bukan ukuran untuk kemakmuran masa kini. Setelah mereka kehilangan kekuasaan atas Brasil pada tahun 1822 dan kemudian Mozambik dan Angola pada tahun 1890 peran bangsa Portugis sebagai bangsa penjajah di Eropa semakin dilupakan. Terakhir pada tahun 1999, koloni Portugal di Asia yaitu Macau telah diserahkan kembali kepada China. Sejak itu pengaruh Portugal terus tenggelam di arena internasional meskipun sejarah pernah mencatat bangsa ini adalah bangsa yang paling berhasil di Eropa suatu waktu dahulu. Ada beberapa hal positif yang dapat saya perhatikan pada masyarakat Portugis. Meraka adalah masyarakat yang ramah dan senang membantu para wisatawan meskipun mereka tidak fasih berbahasa Inggris. Sistem pendidikan di Portugal selain Portugis sebagai bahasa resmi, sekolah-sekolah mewajibkan pelajar mengambil bahasa Perancis atau bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Oleh itu, jika kita bertemu dengan orang yang mengambil bahasa Perancis sebagai bahasa kedua, maka agak sulit untuk berkomunikasi. Selain itu, biaya hidup di kota Lisbon lebih murah dibandingkan kota-kota lain di Eropa Barat. Jika dibandingkan dengan Barcelona, harga barang di Lisbon jauh lebih murah dan terjangkau. Tranportasi umum dan akomodasi seperti hotel dan hostel juga relatif murah. Cukup dengan 10 euro untuk makan dan minum untuk satu hari di Lisbon. Kota tua ini masih mempertahankan tram lama dan melalui wilayah yang berbukit-bukit. Kota Lisbon terletak dikawasan yang berbukit-bukit dan adalah mustahil untuk wisatawan untuk berjalalan kaki dari satu tempat ke satu tempat. Oleh karena transportasi umumnya efisien maka wisatawan dapat menggunakan layanan tram atau metro untuk setiap tujuan. Sebenarnya, 3 hari tidak cukup untuk menikmati kota Lisbon. Ada banyak tempat menarik yang bisa dikujungi di Lisbon. Discoveries Monument antara tempat yang patut di kunjungi dan tidak jauh dari situ ada jembatan yang dinamakan 25 de Abril Bridge yang hampir sama dengan Golden Bridge di San Francisco. Di seberang sungai Tagus terdekat jembatan ini terdapat patung Christ the King yang hampir sama dengan Christ the Redemmer di Rio de Jeneiro, Brasil. Tempat lain yang menjadi atraksi pengujung adalah Alfama, Castello de Sao Jorge, Alcantara, Bairro Alto, Belem dan Statue of King Jose I di Placa do Comercio. Saya akan menceritakan tempat-tempat menarik ini di artikel berikutnya.
HURAIAN ISI
FAKTOR-FAKTOR KEDATANGAN PORTUGIS KE MELAKA
Sultan Mahmud Shah merupakan Sultan Melaka apabila ia ditawan Portugis pada 1511 oleh Alfonso de Albuquerque. Baginda telah berusaha berkali-kali menawan semula Melaka. Pada tahun 1515 hingga tahun 1519, Sultan Mahmud Shah melancarkan serangan sebanyak tiga kali. Contohnya, pada tahun 1517, baginda dengan bantuan askar dari Muar menyerang Portugis di Melaka tetapi gagal. Baginda juga gagal mengepung Melaka untuk menyekat kemasukan bekalan makanan. Kegagalan Sultan Mahmud Shah ini disebabkan pembinaan Kota A'Famosa oleh Portugis.
Pada tahun 1523, Kota Melaka diserang dan dikepung oleh Sultan Mahmud selama setahun. Walau bagaimanapun, Portugis berjaya mempertahankan Melaka disebabkan mereka menerima bantuan dari Goa. Walaupun Sultan Mahmud gagal, tetapi kedudukan Portugis di Melaka berjaya dilemahkan.
Orang Portugis adalah bangsa Eropah yang pertama datang ke Timur dan tiba ke Melaka dengan tujuan kedatangan mereka berkaitan dengan perdagangan rempah. Permintaan rempah sangat tinggi di Eropah. Rempah selalunya digunakan untuk mengawet makanan dan menambahkan kelazatannya dan mereka datang ke Timur sebab mahu mendapatkan rempah terus dari Kepulauan Melayu.
Ketika itu perdagangan rempah ini dimonopoli oleh saudagar Islam dan Portugis ingin memecahkan monopoli perdagangan rempah yang dikuasai oleh saudagar Islam sejak sekian lamanya.
( Rempah Ratus )
Tambahan pula, orang Portugis telah lama memusuhi orang Islam sejak mereka kalah dalam Perang Salib pada kurun ke 12 dan mereka ingin meneruskan peperangan tersebut dan ingin menghancurkan kerajaan Islam di Timur serta menyebarkan ajaran Kristian.
Raja Portugal juga menggalakkan rakyatnya melakukan pengembaraan ke seluruh dunia dan menghantar rombongan untuk mencari jalan laut ke Timur.
Pada tahun 1498, Vasco da Gama telah sampai ke India dan mereka berjaya menakluki Goa dan menjadikannya sebagai pusat operasi di Timur. Ini diikuti dengan kedatangan rombongan Lopez de Sequeira ke Melaka pada tahun 1509.
Melaka masih menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam yang terkenal ketika angkatan laut Portugis diketuai Lopez de Sequira tiba di situ. Ianya telah diarahkan oleh Raja Manuel untuk mendapatkan pangkalan Portugis di Melaka.
( Vasco Da Gama )
Pada mulanya rombongan Portugis itu disambut baik oleh Sultan Mahmud dan dibenarkan berniaga. Tetapi keadaan ni kemudian berubah apabila saudagar Islam dari India telah menasihatkan Bendahara Tun Mutahir supaya berhati-hati dengan orang Portugis yang di anggap musuh Islam.
Bendahara telah memujuk Sultan Mahmud supaya bertindak ke atas orang Portugis. Baginda akhirnya memerintahkan semua orang Portugis ditangkap dan ditahan termasuk seorang pegawai kanan rombangan tersebut iaitu Ruy de Araujo.
Bagaimanapun, beberapa orang daripada rombangan itu telah terbunuh dan ada yang dapat melarikan diri ke Goa termasuk ketuanya Lopez de Seqeuira.
Peristiwa tersebut telah memberi sebab dan peluang kepada Portugis untuk menyerang Melaka. Walaupun Melaka aman dan makmur, beberapa pergolakan dalam istana yang telah menyebabkan kelemahan pentadbirannya.
Apabila berita penahanan rombongan Portugis di Melaka sampai ke Goa & Lisbon, Wizurai (Viceroy-wakil/gabenor untuk Raja) Portugis di Goa, Alfonso d’ Albuquerque telah menyiapkan angkatan perang untuk menyerang Melaka.
Raja Portugal menghantar sepasukan tentera laut di bawah pimpinan Diego Mendez untuk tujuan yang sama dan angkatan tentera ini telah bergabung dengan angkatan tentera Alfonso menjadi angkatan perang yang besar.
Portugis telah menyerang Melaka pada tahun 1509 dan 1511 dan dalam tempoh ini Melaka tidak mempunyai kubu yang kuat di samping sukar menandingi alat-alat senjata Portugis yang lebih canggih dan moden.
Secara keseluruhan, Portugis telah menduduki Melaka selama 130 tahun iaitu dari 1511 ke 1641. Wizurai (Viceroy) yang bertanggungjawab menyusun sistem pentadbiran Portugis di Melaka adalah Alfonso d’Albuquerque.
KEDATANGAN PORTUGIS DI MELAKA PADA TAHUN 1511-1624 MASIHI
Bagi mengukur kekuatan Melaka, Portugis telah menghantar sepasukan peninjau dengan lima buah kapal yang diketuai oleh Diego Lopez de Sequeira. Angkatan itu tiba di Melaka pada 11 Ogos 1509 dan de Sequeira menghantar salah seorang nakhodanya mendarat dengan membawa warkah dan hadiah dari Raja Portugis kepada Sultan. Penduduk Melaka tidak pernah melihat orang Eropah sebelum ini dan apabila kelasi-kelasi Portugis itu medarat, orang-orang Melayu mula mengerumuni mereka. Mereka amat terpegun dengan paras rupa serta warna kulit orang-orang Portugis ini. Mereka mula menyentuh janggut perang orang Portugis, mengusap kepala dan memegang tangan mereka dan menggelar mereka sebagai Benggali Putih.
Setibanya angkatan Portugis, Bendahara Melaka telah menerima kiriman warkah dan hadiah yang dibawa untuk dipersembahkan kepada Sultan. Pada mulanya, tetamu ini dilayan dengan baik tetapi keadaan berubah apabila orang-orang India dan Arab Muslim mendesak Sultan dan Bendahara agar tidak mempercayai pihak Portugis. Mereka mendakwa bahawa pihak Portugis tidak akan berpuas hati dengan hanya sekadar berkongsi keuntungan perniagaan tetapi akan merampas keseluruhannya untuk diri mereka sendiri. Justeru, satu perancangan telah dibuat untuk menangkap orang-orang Portugis dan menyerang angkatan laut mereka. Bagaimanapun, perancangan tersebut telah terbongkar apabila seorang gadis Jawa yang sedang dilamun cinta dengan salah seorang kelasi Portugis telah memaklumkan mereka. Setelah mendapati rancangan mereka telah terbongkar, pihak Melayu bertindak menangkap Ruy de Aranjo, salah seorang nakhoda Portugis bersama dua puluh kelasinya yang tidak bersenjata yang sedang membeli barang keperluan. De Sequeira gagal membebaskan tahanan tersebut dan terpaksa berlayar meninggalkan mereka.
(Alfonso D’ Albuquerque)
Apabila Alfonso D’ Albuquerque, Gabenor dan Ketua Nakhoda Portugis di Timur mendapat berita tentang penangkapan orang-orangnya, dia telah mempersiapkan sebuah angkatan yang mengandungi lapan belas buah kapal dengan 1,400 anggota yang terdiri daripada 800 orang Portugis dan 600 orang India Malabar, lalu menuju ke Melaka. Angkatan D’ Albuquerque tiba di pelabuhan Melaka pada 1 Julai 1511 dengan tujuan untuk menaklukinya dan menubuhkan sebuah kerajaan baru. Setelah mendapat berita yang D’ Albuquerque dan angkatannya telah melepaskan tembakan meriam ke atas Melaka, Sultan Mahmud Syah menuntut penjelasan tentang tindakan Portugis ini. D’ Albuquerque menuntut pembebasan orang-orangnya yang ditawan dan bayaran pampasan ke atas kerugian yang mereka tanggung. Sultan Mahmud Syah menggunakan pelbagai helah dan melengah-lengahkan masa bagi memperkukuhkan lagi kubu pertahanan serta mempersiapkan segala bekalan di kedua belah bahagian Melaka yang dipisahkan oleh sungai. Pihak Portugis hilang sabar dan mengambil keputusan untuk membakar sebahagian rumah yang terletak di persisiran pantai serta kapal-kapal perdagangan yang sedang berlabuh kecuali tongkang-tongkang China dan kapal-kapal India dari Tanjung Kormorin.
Justeru, Melaka membebaskan semua tawanan akan tetapi D’ Albuquerque masih belum berpuas hati. Dia mengarahkan satu serangan dilakukan ke atas kota Melaka. Kota Melaka terbahagi kepada dua bahagian iaitu bahagian utama kota dan bahagian pinggir kota di seberang sungai di mana para pedagang menetap. D’ Albuquerque merancang untuk menguasai jambatan yang menghubungkan kedua bahagian kota ini bagi menghalang mereka daripada saling bantu membantu di antara satu sama lain. Serangan tersebut dilancarkan pada 25 Julai 1511. Beliau sendiri mengetuai sepasukan beberapa ratus anggota tentera ke bahagian utara kota manakala sepasukan lagi bertindak menyerang jambatan. Maka berlakulah pertempuran sengit di antara tentera Portugis dengan tentera Melayu dan Jawa, yang mengakibatkan ramai yang cedera parah atau terbunuh. Pihak Portugis akhirnya terpaksa mengundurkan diri kembali ke kapal mereka dengan membawa askar yang tercedera. Serangan pertama mereka gagal.
Selang beberapa hari kemudian, D’ Albuquerque menyerang Melaka sekali lagi dan akhirnya Melaka telah jatuh ke tangan Portugis pada tanggal 10 Ogos 1511. Justeru, Sultan Mahmud Syah dan keluarganya berundur ke Ulu Bertam, Pahang. Pengunduran Sultan ke Ulu Bertam membolehkan pihak Portugis melenyapkan saki-baki tentangan dari tentera diraja yang terdiri daripada orang-orang Melayu, Gujerat dan India. Tentera Portugis menawan setiap penjuru kota serta membunuh sesiapa sahaja yang disyaki menentang mereka, tidak kira lelaki, perempuan atau kanak-kanak. Orang-orang dari Pegu, Burma dan orang-orang Hindu dari Tanjung Kormorin dibenarkan meninggalkan Melaka tetapi terpaksa menyerahkan segala harta benda mereka kepada Portugis.
Pada 24 Ogos tahun 1511, Alburqueque telah mengarahkan askar-askarnya merampas semua harta benda dan barang-barang bernilai milik Sultan dan rakyat Melaka. Di antara barang-barang yang dirampas adalah pasu, jongkong emas, barang kemas, batu permata, kain sutera, wangian dan dua ribu meriam tembaga. Kubu dan istana Kesultanan Melayu Melaka akhirnya musnah dan kesemua barangan bernilai habis dirampas. Keagungan dan keunggulan Kerajaan Melayu Melaka hilang akibat serangan Portugis.
Bagi mempertahankan dan memperkuatkan lagi pengkalan Portugis, Alburquerque telah membina sebuah kubu yang terletak di antara kawasan tanah tinggi dan Sungai Melaka. Kubu tersebut dikenali sebagai A Farmosa. Beratus-ratus pekerja, hamba dan tawanan perang telah dikerah untuk membina kubu tersebut. Batu-batu daripada masjid-masjid yang telah musnah dan makam-makam diraja telah digunakan untuk membina tembok tebal kubu ini. Di dalam kubu tersebut dibangunkan pula Istana Gabenor dan istana Paderi Besar, kamar Dewan Kerajaan, beberapa gereja, berek-berek, dua buah hospital, biara dan sebuah penjara.
Alburquerque juga telah berjaya menghapuskan tentangan dari Utimutiraja, Sultan Ahmad dan orang-orang Jawa yang ingin merampas Melaka kembali dari tangan Portugis. Beliau telah melantik Rui de Brito sebagai Gabenor dan Nina Chattu sebagai Perdana Menteri. Beliau kemudiannya memastikan keamanan serta aktiviti perdagangan dipulihkan dengan menggalakkan pedagang-pedagang membuka kembali perniagaan mereka. Selain itu, beliau juga telah menghantar beberapa misi persahabatan ke Siam, Jawa, China dan Kepulauan Maluku. Magellan, yang merupakan orang pertama belayar ke seluruh dunia dari tahun 1519 hingga ke tahun 1522, adalah salah seorang pegawai Albuquerque ketika penawanan Melaka.
Bagi memastikan perdagangan berjalan lancar, Albuquerque telah memperkenalkan mata wang yang baru di Melaka. Walaupun aktiviti perdagangan secara amnya dijalankan secara barter, terdapat juga beberapa urus niaga yang dijalankan dengan menggunakan wang timah Melayu. Wang baru yang diperkenalkan oleh Portugis adalah dalam bentuk timah atau tembaga, perak dan emas.
Apabila beliau telah berpuas hati dengan keadaan di Melaka, Albuquerque pun kembali ke markasnya di Goa. Beliau meninggalkan Melaka pada Januari 1512, membawa bersamanya kesemua khazanah Melaka untuk dipersembahkan kepada Raja dan Permaisuri Portugal. Walau bagaimanapun, kapalnya, Flora de la Mar, telah dilanda badai di perairan barat Sumatra. Hampir kesemua barang-barang yang dibawanya hilang, namun beliau bernasib baik kerana terselamat dari bencana tersebut.
(sistem barter)
Sunday, September 25, 2016
PENGENALAN AHLI KUMPULAN .
PENGENALAN AHLI KUMPULAN PENGAJIAN MALAYSIA
NAMA : SITI FASIHAH BINTI RAZALI
NO MATRIKS : 16DTP16F1030
KELAS : DTP1A
KUMPULAN : 6
SESI : JUN 2016
NAMA : SITI AISYAH BINTI GHAZALI
NO MATRIKS : 16DTP16F1029
KELAS : DTP1A
KUMPULAN : 6
SESI : JUN 2016
NAMA : NOR HIDAYAH BINTI ZAHIDI
NO MATRIKS : 16DTP16F1028
KELAS : DTP1A
KUMPULAN : 6
SESI : JUN 2016
Subscribe to:
Posts (Atom)